"niatku setinggi langit" itulah yang jawaban seorang anak manusia yang saat ditanya "seberapa besar niatmu?" untuk mewujudkan suatu cita-cita yang memang tidak mudah mewujudkannya, awalnya jawaban itu hanya sepontan saja keluar dari mulutnya, tapi ternyata itu adalah rangkaina huruf-huruf yang membentuk kata dan kemudian kata-kata itu membentuk kalimat, dimana kata-kata itu memang dan harus dijabarkan lagi untuk memaknai ariti kata itu, dan benar apa yang dikatakannya, cita-cita kita yang pertama bagaikan "langit" dan memang tidak mudah untuk mencapai itu dan bukan hanya dengan pengorbanan saja semua itu akan terwujud, tapi juga dengan tekad dan doa yang menjadi senjata dan modal kita untuk tetap hidup dan mempertahnkan apa aja yang kita bela, dan "diatas langit memang ada langit" la...ngit-langit itu ibarat tumpukan cita-cita kita yang menjadi salah satu tujuan hidup, mendapat nama bukan merupakan tanda terwujudnya cita-cita kita tapi satu, yang bisa membuat cita-cita itu bisa dibilang "telah mencapai langit yang pertama" yaitu, apa aja yang kita sudah lakukan untuk mencaai semua itu tidak hanya bermanfaat dan berguna bagi diri kita tapi semua itu alangkah bagusnya jika kita melihan orang ain yang bangga atas apa yang sudah kita capai, bukan hanya sekedar sebutan, atau bahkan sebuah tanda yang "membuktikan" bahwa dia hebat tapi dalamnya tidak lebih dari seorang yang mengakui dirinya sebagai pengecut yang orang itu tidak ada bedanya dengan sampah-sampah yang pada akhirnya akan membuat bangsa ini lebih kotor dari sekarang ini. Niat sebagai langkah pertama kiat untuk memulai segaa sesuatu, tanpa niat, apa jadinya semuanya mungkin hanya separti sebuah kotak yang tak berisi, yang tak ada harganya, dan tidak akan dihargai. Dan langit sebagai target yang harusnya dapat dicapai dan kemudian naik ke langit diatas langi dan separti itu dan separti itu seterusnya. ........................................ ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar